Nyoret

Apa sih kok judulnya nyoret? Maaf guys... Aku lagi gak sempet fokus nulis setengah tahun ini. Alhasil puluhan kisah ber-ending masih juga ngendep di kepala.
Nanti--insya Allah--pada saatnya akan aku beberkan kisah-kisah itu di sini.
Pertemuan. Pertemuan adalah sebuah keajaiban. Ketika benang takdirmu dengan seseorang yang asing berhimpit menjadi satu. Bergelombang, membentuk arah yang kadang tak tentu.
Ada yang mengatakan padaku bahwa jangan pernah bicara kedekatan jika belum pernah bertengkar. Namun, sering bertengkar tapi tanpa tanggapan? Mungkin saja itu pertanda seseorang tersebut harus lepas dari arah yang kautuju.
Perpisahan. Ini menyakitkan bahkan untukku, ini sulit diterima. Sesuatu yang naif tapi fitrah--menurutku--jika manusia menginginkan ketiadabatasan. Sering diharap, manusia-manusia, orang-orang, bahkan peliharaan mungil tetap di tempat. Memanja dengan kita. Menyatukan damba.
Satu hal : hanya orang yang diberikan rahmat untuk tegar yang diuji dengan banyak perpisahan dan keterbatasan.
Sebaliknya, ya, menjadi rapuh. Dan sayangnya kerapuhan ini sering termanipulasi atas kenikmatan semu yang terlihat.
Sayang, ya, sayang. Kebersihan hati. Siapa yang tahu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA